Kebenaran lawan dari kekeliruan. Banyak kekeliruan terjadi oleh karena komunikasi tersumbat, terjadi miskomunikasi. Kebenaran seumpama wahyu yang diturunkan Tuhan kepada umat manusia yang harus disuarakan. Semestinya ada orang yang tulus menyuarakan kebenaran demi kemaslahatan untuk banyak orang. “Kemerdekaan sesungguhnya adalah dapat menyuarakan kebenaran. Tentu, kebenaran yang kita suarakan harus dilandaskan pada sebuah kasih yang tulus,” ujar advokat/pengacara senior J.S. Simatupang, S.H, M.H, yang juga aktivis dan organisatoris. Pengalamannya lebih banyak waktu di organisasi dan jadi aktivis dibanding sebagai mahasiswa. SD dilewatinya di Medan, lalu SMP di Pulo Brayan Kota, satu kelurahan di Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara.
Sedangkan SMA diselesaikannya di SMA Yosua. Sementara kuliah, sempat dua kali pindah kampus. Pertama di Universitas Dharma Agung Medan, hanya saja karena ada musibah, kemudian pindah ke Universitas Medan Area. Keaktifannya di organisasi membuatnya harus berganti kampus, hingga kemudian menyelesaikan pendidikan di Universitas Wiraswasta di Jakarta. “Sejak kecil saya memang sudah hobi berorganisasi dan terobsesi jadi pengacara pembela hak kaum tertindas,” ujar mantan aktivis di berbagai organisasi seperti MKGR, Kosgoro, SOKSI dan AMPI ini.*BB