Ibu berusia setengah abad lebih itu sibuk melayani para tamu yang akan makan siang. Saat itu, atau sepekan lalu Januari 2024 rombongan kami berkisar delapan orang tidak dapat tempat duduk. Ya, para tamu datang silih berganti.
Sekitar 10 menit kemudian barulah kami dapat tempat duduk di sebelah kiri bila memasuki rumah makan yang yang terbuat dari dari papan. Kami pun duduk.
Setelah dihidangkan semua makanan. Kami pun menikamtinya dengan lahapnya lantaran enak dan jarang ditemui di Jabodetabek.” Wah enak kali bah, ikan kecil-kecil kek ikan teri itu ada pula pete, semakin paten,’ kata Bonar Sihotang Pemimpin Redaksi Media Cetak dan Online baritabatak.com.
Saat itu kami (Ir Yanto Sihotang, Capt Manahan Sihotang M.Mar) warga Sentul City, Depok, di undang oleh teman sekolah Alumni SMP N 1 Mendan dan Alumni SMA N 1 Medan, Bu Tarigan yang tinggal di Pekanbaru.
Rumah Makan Cuik menampilkan makanan yang bisa dibilang tidak sederhana. Rumah makan ini juga ramai dikunjungi oleh banyak kalangan dengan beragam status.”Ya, saya yang mengelola rumah makan ini,” kata Bu Cuik kepada media ini.
Rumah Makan Cuik berlokasi di Jalan Yos Sudarso, tidak jauh dari pertigaan Jalan Khayangan di Rumbai. Bangunan rumah makan ini seluruhnya terbuat dari kayu dan buka mulai dari pukul 11.00 siang hingga 15.00 sore.
Menurut Bu Cuik, pejabat-pejabat juga makan di sini. Nama Cuik sendiri berasal dari nama pemilik rumah makan. Ibu Cuik yang sudah berusia sekitar 58 tahun menyebutkan bahwa dirinya meneruskan usaha yang sudah dimulai orang tuanya dulu.
” Rumah makan ini pertama kali orang tua saya membuka rumah makan di tahun 1975. Sepeninggalnya mereka, saya yang membuka lagi usaha tersebut dan sudah jalan selama sekitar 18 tahun,” jelas Ibu Cuik.
Makanan yang ada kata Ibu Cuik memiliki beberapa menu andalan yang dicari oleh pengunjung. Menunya yakni ayam goreng, ikan selais goreng, gulai baung dan udang goreng, juga menerima pesanan,’ ujarnya.
Walau sederhana, soal rasa Rumah Makan Cuik ini tergolong premium. Namun dari segi harga hidangannya masih terjangkau.
Ir Yanto Sihotang dan Capt Manaham Sihotang M.Mar saat santap siang disini mengakui, sedap sekali dan enak serta puas kali lah makannya. Sampai keringat makannya,” kata Capt Manahan dan Ir Yanto.
Rumah Makan Cuik ini sudah melegenda, dan rasanya dari dulu masih tetap dijaga sampai saat ini.
Dan proses masak makanannya dengan kayu bakar. “Masih menggunakan tungku kayu, pantaslah enak kali,” kata Bonar Sihotang dengan logat Medan.
Agar lebih terhibur, pemain musik dengan alat gitar juga ada sehingga semakin nikmat dengan lagu-lagu tahun 70an-80an. Sebelum meninggalkan rumah makan ini, Bonar Sihotang dan rombongan mengajak berfoto dengan pemiliknya yaitu Bu Cuik,”Sukses selalu Bu Cuik, salam Sehat. Lain waktu kami ke sini lagi,” ujar Bonar Sihotang sambil melambaikan tangan dan Bu Cuik pun tersenyum.* BB/BONS