Dikalangan generasi muda dapat disemarakkan kembali dengan berbagai cara yang sederhana untuk melestarikan Taganing terhadap generasi penerus. Peran Orangtua misalnya. “Saya dapat berperan serta melestarikan budaya, baik secara lisan dalam kehidupan sehari-hari,”kata Agnes kepada Majalah Barita Batak belum lama ini di rumahnya di kawasan Cinere.
Perempuan cantik rendah hati ini menjeskan bisa bermain Taganing awalnya dari Papa.”Nah karena semangatnya Papa akhirnya dibeli Taganing dan mendatangkan pelatih. Eh, akhirnya saya semakin mencintai Taganing.” Ucap Agnes yang kini akan duduk di bangku kuliah bangga.
Putri pertama pasangan St Drs Binton Nadapdap MM Ibu Elly Boru Simanjuntak SE ini pun sudah sering tampil di acara-acara Gereja misalnya, pesta-pesta syukuran dan lain-lain.”Sebagai orang Batak mari kita lestarikan budaya kita. Semisal Taganing, tor-tor dan bahasa Batak. Boleh berwawasan luas tapi jangan lupa dong budaya sendiri.”kata Agnes yang pegang teguh Patik Palimahon ini tersenyum. Membiasakan diri berbahasa daerah dan membagikan nilai-nilai positif yang bersumber dari kearifan lokal kepada orang lain akan lebih mengenal dan mengerti arti budaya itu sendiri. Seperti budaya Batak misalnya.”tutur Agnes sambil mengajak khususnya generasi penerus Batak untuk mencintai budaya dan bangga menjadi orang Batak.*bb