Taput. Bupati Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara, Nikson Nababan menyambut kunjungan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Sayuti bersama rombongan dalam rangka kunjungan kerja ke kawasan Danau Toba selama 3, dengan start pertama ke Tapanuli Utara dan berlanjut ke Kabupaten
Samosir dan Toba.
Nikson Nababan pun menjamu makan malam Hariyadi Sayuti dan rombongan di rumah dinasnya di Tarutung. Selain mempererat kerja sama kedua daerah, gagasan dan ide untuk merawat nusantara dengan membuat Kampung Tapanuli di Kota Yogjakarta pun mencuat pada pertemuan kedua pemimpin. Nikson Nababan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wali Kota Hariyadi ke kabupaten yang dipimpinnya, seraya bercerita mengenai pengalaman pribadinya sewaktu kuliah di Yogyakarta, dimana selama di sana, dia banyak memperoleh pelajaran hidup yang turut membentuknya hingga menjadi pimpinan daerah yang mayoritas penduduknya Batak Toba tersebut.
“Iya, tentu banyak persamaan antara Yogjakarta dan Tapanuli Utara. Daerah kita sangat kental dengan sejarah budaya (Batak) dan religius, sementara Yogjakarta juga sangat kental dengan budaya (Jawa) serta eksistensi kerajaan Yogjakarta dan kota pendidikan, “ucapnya.
Nikson mengakui, Yogjakarta sudah lebih mapan soal pendidikan, bahkan dijuluki menjadi kota pendidikan sekaligus bisa mengembangkan ke sektor pariwisata. “Kita sedang belajar dari mereka dan menuju kesana, untuk kita kolaborasikan dengan memajukan sektor pariwisata,”kata Nikson. Nikson Nababan juga mengungkapkan, bersama Wali Kota Hariyadi Sayuti juga menggagas sebuah ide untuk mendirikan kampung Tapanuli di Yogjakarta.
“Saya pikir itu gagasan brilian untuk merawat kebhinekaan dan kenusantaraan. Nanti akan menjadi tempat untuk ajang silaturahmi anak-anak Tapanuli yang ada di sana (Yogja), sekaligus untuk para keluarga mahasiswa,” kata Nikson.
“Oh iya. semua dimulai dari mindset yang baik. Masyarakat Yogya secara perlahan bergerak dari ikon kota pendidikan yang menanjak pesat menuju kota dan daerah pariwisata. Seiring dengan itu daya saing dan demand semakin tinggi, pemicunya dengan berdirinya sejumlah perguruan tinggi yang mendorong pelaku usaha dan tempat wisata jadi maju dan SDM makin maju,” papar Bupati.
“Nah, Tapanuli Utara yang memiliki karakteristik wilayah dan kekayaan sejarah, saya pikir sangat ideal jika mengadopsi konsep Yogjakarta,” tambah Nikson. Pengembangan perkotaan menjadi destinasi, Bapak melihat Yogja seperti apa?
“Yah, jadi sejak tahun 1992 saya sudah tinggal di sana. Itu misalnya, Jalan Malioboro yang menjadi ikon kota menjadi tempat nongkrong yang enak, kuliner dan UMKM-nya sangat bagus. Tidak ada salahnya kita buat di Tarutung, dan itu yang sedang kita garap sekarang dengan memberdayakan pelaku usaha /UMKM di sepanjang bantaran Sungai Sigeaon (Jalan Diponegoro), Jalan Sisingamangaraja dan di lantai satu Gedung Kesenian Tarutung, ‘kata Nikson. Nikson mengaku, membangun daerah/kota di wilayahnya terinspirasi juga dari Yogyakarta. Justru itu salah satu inspirasinya agar Universitas Negeri Umum Tapanuli Raya bisa berdiri di Tapanuli Utara, agar SDM maju dan pariwisata bisa berkembang karena triggernya dari sektor pendidikan.
“Bagaimana dari seluruh Indonesia bahkan dunia datang ke Tapanuli Raya untuk kuliah/sekolah. Kalau Yogyakarta adalah miniatur Indonesia, dengan berdirinya Universitas Negeri, Tapanuli Utara akan menjadi miniatur Pancasila,”katanya.*BB