Lurah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini bertugas mengawasi distribusi gas elpiji.
Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara, Makmur Marbun memberikan tugas tambahan kepada para lurah.
Hal itu imbas kelangkaan tabung gas dan harganya yang melambung, beberapa waktu lalu di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pj Bupati, Makmur Marbun menyebut bahwa pengawasan yang dilakukan, terutama dari pangkalan atau agen, yang ada di kelurahan masing-masing.
Lurah harus turut memastikan, bahwa gas melon itu disalurkan kepada penerima yang berhak, agar tepat sasaran.
“Lurah nanti dilantik tambahan tugasnya yakni mengawasi elpiji,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Senin (22/1/2024).
Ia mengungkapkan bahwa apabila ditemukan pangkalan atau agen yang menjual dengan harga di luar HET, atau menjualnya ke luar daerah dengan alasan harga lebih tinggi, maka akan langsung ditindak dengan mencabut izin usahanya.
Hal ini berulang terjadi, dan menyusahkan masyarakat. Sehingga perlu adanya ketegasan untuk memberikan mereka efek jera.
“Kalau nakal agennya dengan pangkalannya kita langsung cabut izinnya,” tegas Makmur Marbun.
Pj Bupati Makmur Marbun juga memastikan bahwa, kondisi dilapangan saat ini sudah kembali normal. Pasokan gas lancar dan harga yang didapatkan masyarakat juga sesuai dengan HET, yakni Rp21 ribu.
Meski demikian, ia memastikan bahwa pengawasan ketat tetap akan dilakukan. Pun dengan memastikan bahwa pasokan gas elpiji akan terus ada dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Sekarang sudah baik, tapi harus tetap ada pengawasan, saya tidak mau itu tidak lancar dan ada keluhan lagi,” pungkasnya.*BB/DBS