Masyarakat diingatkan untuk menelisik rekam jejak para caleg yang akan dipilih dalam Pemilu 2019 mendatang.
Direktur Eksekutif Lingkar Kajian Komunikasi Politik (LKKP), Adiyana Slamet menilai banyak caleg yang muncul karena faktor pendekatan atau populer di masyarakat. Namun untuk kapabilitas belum tentu memumpuni.
Menurutnya sangat berbahaya jika caleg tidak memiliki kemampuan tersebut lolos dalam Pileg 2019.
“Implikasinya pada ruang konsolidasi demokrasi itu, tidak adanya hasrat untuk membangun potensi pengetahuan masyarakat, dia (caleg) hanya bermain pada ruang lobi-lobi atau penguatan terhadap elit atau penguasa, tapi tidak memikirkan bagaimana legislatif harus bertanggungjawab terhadap rakyat,” ucapnya saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar, Jumat, (19/10).
Lebih lanjut Adiyana menilai bukan hanya masyarakat yang dirugikan dengan adanya caleg memiliki kapabilitas rendah. Partai politik sebagai pengusung juga ikut dirugikan. Bahkan kerugian tersebut bisa berdampak pada pemilihan selanjutnya. Masyarakat akan tidak percaya terhadap parpol yang mengusung caleng sembarangan.
“Orang menjadi dewan itu adalah simbol politik dari parpolnya masing-masing, jadi kalau orang tidak mampu untuk mengemban tugas, fungsi dan wewenangnya, maka parpol akan terkena imbasnya, misalnya ada anggapan parpol ini memilih kadernya sembarangan,” ujar Adiyana. *BB/DBS