Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menghimbau umat Kristen untuk fokus menjalankan ibadah perayaan Natal 2021 di dalam keluarga.
Ketua Umum PGI Gomar Gultom mengatakan, langkah itu mesti dilakukan untuk mencegah meningkatnya penyebaran Covid-19.
“Di tengah masa pandemi dan beragam krisis yang kita hadapi bersama, rangkaian ibadah perayaan Adven dan Natal di tahun ini sejatinya tidak diselenggarakan berlebihan dan berpotensi mengancam kehidupan bersama,” jelas Gomar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/12/2021).
“Bahwa keluarga merupakan palungan bagi kelahiran Yesus, sehingga sentrum perayaan Natal sepatutnya ditempatkan pada persekutuan keluarga,” papar dia.
Lebih lanjut Gomar meminta agar perayaan Adven, Natal dan tahun baru mesti memperhatikan kebijakan pemerintah untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Gereja Kristen tidak disarankan melakukan ibadah secara offline.
“Pengumpulan umat secara ragawi dan perayaan di rumah-rumah dalam bentuk open house, sebaiknya dihindari,” tuturnya.
Gomar juga berharap semua umat Kristen terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Ia pun menyampaikan agar Gereja Kristen merayakan Natal dengan semangat untuk memberi dan membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan.
“Bersama warga meningkatkan empati dan solidaritas terhadap para korban bencana alam dan yang menderita akibat kemiskinan, diskriminasi dan ketidakadilan,” imbuh dia.
Diketahui Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Kristen yang mengikuti perayaan Natal 2021 tidak melebihi 50 persen kapasitas ruangan atau lebih dari 50 orang.
Imbauan itu terkandung dalam Surat Edaran (SE) Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Perayaan Natal Tahun 2021.
Kemenag juga mengimbau agar gereja mengadakan ibadah perayaan Natal secara daring.
Gereja juga diminta membentuk Satuan Tugas (Satgas) Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Daerah.*BB