Dalam rangka menjalin persatuan serta silaturahmi sekaligus menjaga tradisi leluhur Batak, Punguan Tampubolon Giot Raja Dohot Boru-Bere se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) menggelar kebaktian dan perayaan Bona Taon.
Acara kebaktian dan perayaan Bona Taon ini digelar di kediaman keluarga Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M., Boru Lumban Tobing (Ompu Elizabeth), Jalan Cipinang Cempedak I/26, Jakarta Timur (Jaktim), pada Jumat, 10 Februari 2023, dengan mengusung tema “Aku Sendiri Hendak Membimbing Engkau dan Memberikan Ketenteraman Kepadamu” (Keluaran 33:14).
Dengan sub tema “Dengan Bimbingan Firman Allah Kita Rawat Persaudaraan Guna Meningkatkan Kualitas Kebersamaan di Tengah Keluarga, Gereja, Masyarakat dan Bangsa”.
Selain Punguan Tampubolon Giot Raja Dohot Boru-Bere se-Jabodetabek, kebaktian dan perayaan Bona Taon ini juga dihadiri Presiden Komisaris NT Corp sekaligus Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M., Randy Monthonaro (Direktur Utama Nusantara TV), Dimpos G. Valentino (Direktur Utama PT Bangkitgiat Usaha Mandiri), Tommy William (Direktur Utama PT Nurdin Tampubolon Fam), dan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tampubolon.
Kebaktian yang diiringi kumandang pujian nan merdu serta syahdu, membuat suasana perayaan Bona Taon Punguan Tampubolon Giot Raja Dohot Boru-Bere se-Jabodetabek semakin khidmat. Sedangkan khotbah disampaikan Pendeta (Pdt) Esron Tampubolon, S.Th., M.Th.
Dewan Penasehat Punguan Tampubolon Giot Raja Dohot Boru-Bere se-Jabodetabek, Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M., mengatakan acara ini sebagai sarana komunikasi sekaligus membudayakan serta melestarikan adat Batak.
“Acara ini dibuat untuk membuat satu punguan atau perkumpulan Giot Raja yang ada di Jabodetabek. Jadi perkumpulan ini sebagai sarana komunikasi sekaligus membudayakan serta melestarikan adat Batak. Acara seperti ini agar bisa tetap diikuti oleh seluruh pomparan (keturunan) Giot Raja Tampubolon,” ujar Nurdin Tampubolon.
Dia menambahkan acara ini juga sebagai sarana bagi generasi milenial untuk bisa mengetahui asal usul, silsilah, maupun perkenalan –
perkenalan terhadap perkumpulan adat.
“Kebanyakan dari generasi milenial ini tidak tahu asal usulnya, dan bagaimana mereka bisa melestarikan adat budaya Batak. Maka ini yang harus perlu ditanamkan kepada generasi milenial sejak dini,” lanjutnya.
Nurdin Tampubolon berharap perkumpulan ini kedepannya semakin besar, serta senantiasa melestarikan budaya Batak, adat Batak, untuk kehidupan berbangsa dan bertanah air.
“Jadi budaya itu adalah sesuatu yang harus dilestarikan. Suatu bangsa yang besar, maka harus bisa menjaga budayanya, dilestarikan dan dikembangkan sehingga membawa keberkahan serta sebagai pemersatu dari masing-masing marga itu sendiri, baik secara inklusif maupun eksklusif,” tambah Nurdin Tampubolon.
Sedangkan Ketua Panitia Kebaktian dan Perayaan Bona Taon Punguan Tampubolon Giot Raja Dohot Boru-Bere se-Jabodetabek, Batu Tampubolon mengungkapkan acara ini sebagai upaya mengajarkan kepada generasi muda dalam menjaga serta merawat kebersamaan.
“Acara Punguan Tampubolon Giot Raja Dohot Boru-Bere se-Jabodetabek ini sebagai upaya membina generasi muda agar terus menjaga serta merawat kebersamaan dan melaksanakan adat istiadat Batak yang memang baik untuk dilaksanakan ke depan,” imbuh Batu Tampubolon.
Sementara untuk puncak acara yakni prosesi penetapan dan pelantikan Pengurus Punguan Tampubolon Giot Raja Boru-Bere se-Jabodetabek periode 2023-2026.
Ketua Punguan Tampubolon Giot Raja Dohot Boru-Bere se-Jabodetabek periode 2023-2026, Ir. Freddy Tampubolon, M.M., menyampaikan program utama dari kepengurusan baru ini yakni merawat persatuan, persaudaraan dari Punguan Tampubolon Giot Raja.
“Kalau untuk program kedepan sesuai dengan sub tema yang telah ditetapkan oleh bapak Pendeta dan panitia Bona Taon yakni merawat persatuan, persaudaraan khususnya Punguan Tampubolon Giot Raja, gereja, masyarakat dan bangsa. Karena itu hal yang paling utama,” ungkap Freddy Tampubolon.
Selain itu, kata dia, program yang tak kalah penting yakni mendorong generasi milenial agar senantiasa mengikuti perkembangan budaya Batak kedepan yang disesuaikan dengan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka masing-masing.*BB